Buku adalah jendela dunia
Buku adalah jendela dunia
Buku adalah "jendela"
dunia. Buku juga bisa jadi sarana sukses karier kita. Bagaimana caranya?
•Sadari bahwa buku adalah sumber
segala ilmu
Bukan rahasia lagi bahwa buku
adalah gudangnya ilmu. Bahkan, meski saat ini informasi banyak bertebaran di
dunia maya, hampir bisa dipastikan semua informasi di sana berasal atau minimal
berawal dari sebuah buku. Sebab, buku adalah catatan sejarah dan kisah yang
ditulis dengan banyak referensi. Tak jarang, orang-orang besar dikenal karena buku
yang ditulisnya. Dan, mereka pun menjadi sejarah yang memengaruhi dunia berkat
pandangan dan tulisan yang dibukukan.
Tingkatnya minat baca dengan
menyisihkan waktu minimal setengah jam dalam sehari untuk membaca salah satu
buku. Dan, sebisa mungkin, canangkan minimal sebulan sekali bisa menyelesaikan
membaca satu buku secara utuh. Minimal, dengan menyadari bahwa buku adalah
sumber dari berbagai macam ilmu (termasuk soal pengembangan karier) setidaknya
kita akan mendapat "asupan" ilmu baru yang bermanfaat sebulan sekali.
•Rasakan bahwa membaca bisa
mempertajam pikiran dan mempercepat proses pembelajaran
Dalam buku seri 7 Habits karya
Stephen Covey, ia menyebut bahwa salah satu kebiasaan yang sangat efektif untuk
meningkatkan kesuksesan adalah membaca. Sebab, membaca bisa mempertajam
pikiran. Anjuran itu berlaku untuk semua bacaan jenis bacaan. Bahkan, komik
anak-anak sekali pun. Sadarkah Anda jika komik Doraemon bisa menginspirasi
banyak inovasi dan penemuan unik di dunia? Tentu, akan jauh lebih maksimal jika
kita bisa memilah dan memilih buku yang bermanfaat untuk membangun karier dan
masa depan.
Dengan merasakan bahwa membaca
akan memberi banyak manfaat, kita akan lebih betah untuk membaca. Sehingga, apa
pun pengetahuan yang masuk, akan menjadikan kita punya nilai tambah.
•Memilah dan memilih buku yang
tepat
Saat ini, banyak sarana
pembelajaran dari buku melalui berbagai macam format. Ada audio book, ada video
book, ada e-book, dan tentu, buku konvensional pun masih gampang kita jumpai di
mana-mana. Dari semua jenis format tersebut, kita bisa memilih mana yang paling
nyaman dengan cara kita menyerap ilmu. Bahkan, jika memang kita lebih suka
diceritakan daripada membaca sendiri pun tak ada salahnya. Yang penting, kita
bisa mendapat informasi dan pengetahuan tambahan dari buku tersebut.
Setelahnya,kita perlu memilih dan
memilah topik yang kira-kira bermanfaat untuk menunjang karier kita. Tak perlu
buku yang "berat-berat" yang penuh teori, jika memang kita lebih
nyaman dengan buku-buku ringan bertulisan pendek-pendek. Tak perlu gengsi! Yang
penting, sepanjang kita merasa mendapat ilmu dan mampu menikmati buku tersebut,
kita pasti punya nilai tambah yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan
karier.
•Menjadikan buku sebagai sarana
sosialisasi
Tak jarang, kita berjumpa dengan
orang yang memiliki ketertarikan pada hal yang sama. Termasuk, dalam hal ini
buku dengan topik yang sama. Hal ini bisa kita "manfaatkan" untuk
memaksimalkan jejaring guna memperluas pertemanan, yang ujungnya bisa jadi akan
membuka peluang baru karier yang lebih cemerlang.
Atau, bisa jadi, jika bos kita
tertarik pada topik yang sama, kita tentu akan lebih mudah "in"
dengan apa yang diharapkan atasan tentang kerja kita. Misalnya soal pemasaran.
Akan lebih mudah untuk membuka banyak wawasan jika kita memiliki pengetahuan
yang sejalan dengan kemauan atasan.
•Menjalankan nilai-nilai positif
yang didapat dari buku
Semua teori tak akan jadi
"sesuatu" jika tak dijalankan. Karena itu, dari semua pengetahuan
yang didapat dari hasil membaca buku, seharusnya bisa segera kita praktikkan.
Termasuk, artikel yang sedang Anda baca ini. Jangan sampai, apa yang kita baca
hanya akan berhenti pada teori semata. Dengan begitu, akan banyak hal positif
yang bisa kita serap kemudian kita praktikkan untuk kesuksesan karier kita.
sumber : andriewongso.com
http://www.agungnugrohosusanto.com/2012/07/buku-adalah-jendela-dunia.html
Komentar