Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 30, 2014

Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Indonesia

Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Indonesia   Era Sebelum Penjajahan Bangsa Indonesia sejak lama telah mengenal peradaban baca tulis. Prasasti Yupa di Kutai Kalimantan Timur yang diperkirakan berasal dari abad ke V Masehi, merupakan bukti sahih tentang keberadaan peradaban tersebut (Almasyari, 2007). Pada era kerajaan Hindu-Budha, banyak lahir mahakarya para empu seperti Negarakertagama, Arjunawiwaha, Mahabharata, Ramayana, Sutasoma dll. Karya-karya tersebut merupakan hasil interaksi antara kebudayaan khas Indonesia dengan budaya asing, utamanya India. Pada saat itu kerajaan-kerajaan telah memiliki semacam pustaloka, yakni tempat untuk menyimpan beragam karya sastra ataupun kitab-kitab yang ditulis oleh para pujangga. Hanya saja, pemanfaatan naskah-naskah tersebut bukan untuk konsumsi masyarakat umum, melainkan lebih banyak untuk keperluan raja dan para kerabatnya (Sumiati dan Arief, 2004). Perkembangan perpustakaan mengalami pasang naik di era kerajaan Islam

Cara Merawat Buku Agar Tidak Mudah Rusak

Bagaimana cara merawat koleksi buku, supaya tidak cepat rusak? 1.Sampul buku dgn sampul plastik, agar cover buku tidak pudar atau rusak karna sering bergesekan dgn buku atau benda lain. 2. Jgn simpan buku dgn cara ditumpuk ke atas, sebab buku paling bawah akan menahan beban berat dan kamu akan kesulitan utk mengambilnya. Tata buku dgn cara membariskan dgn bagian jilidan buku menghadap keluar. 3. Simpan buku di tempat kering agar tidak berjamur, lakukan fungisida secara berkala agar jamur, kutu, dan hewan2 yg merugikan mati, dan jgn letakkan buku ditempat yg terpapar sinar matahari yang berlebihan. 4. Biasakan membaca buku dgn memegang kedua sisinya. Jangan melipat salah satu sisi buku kebelakang karna akan membuat jilidan dari halaman buku mudah terlepas. 5. Jangan melipat halaman buku sebab bekas lipatan akan mudah sobek. Untuk menandai halaman lebih baik menggunakan pembatas buku.