INOVASI BOLOKUNCORO

 PROPOSAL INOVASI





BOLOKUNCORO


(BOCAH SOLO TEKUN MOCO AKSORO)

PENANAMAN DAN PENUMBUHAN NILAI – NILAI KEJUURAN                “ MBOTEN KORUPSI MBOTEN NGAPUSI ”

 

Sebagai solusi dalam rangka untuk menanamkan dan menumbuhkan budaya baca tulis pada anak anak usiadini.

 

Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik : 5 Mei 2018

Kategori Inovasi pelayanan publik :pendidikan

BOLOKUNCORO bertujuan untuk:

  1. Tertanamnya budaya membaca anak Kota Surakarta sejak usia dini.
  2. Meningkatnya minat baca buku pada anak usia dini
  3. Tertanamnya nilai-nilai budaya lokal dalam diri anak usia dini di Kota Surakarta
  4. Tertanamnya nilai-nilai tentang wawasan kebangsaan terhadap anak usia dini di Kota Surakarta
  5. Tertanamnya budi pekerti yang luhur dalam diri anak usia dini di Kota Surakarta

Keselarasan dengan kategori yang dipilih

Pemerintah melalui Peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti yaitu tertuang pada lampiran BAB VI tentang Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuhyang berbunyi “ Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara optimal agar siswa bisa mengenali dan mengembangkan potensinya, sehingga munculah ide BOLOKUNCORO.

Jelaskan keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih:

BOLOKUNCORO  ini selaras dengan :       

Sesuai amanat undang undang No 43 Tahun 2007 dalam menimbang  poin C :

Bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi  yang berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam.

Buku BOLOKUNCORO ini berkontribusi terhadap dunia pendidikan, dan mendukung MISI Walikota dan Wakil Walikota, 3 WMP Khusunya “WASIS”.

Mewujudkan masyarakat Kota Surakarta yang cerdas, terampil, berbudipekerti luhur, berkarakter dan berkontribusi pada kemajuan daya saing.

 

Signifikansi (ArtiPenting) Jelaskan bagaimana inisiatifini berperan penting dalam mengatasi kekurangan/ kelemahan tatakelola, administrasi umum atau pelayanan publik di suatu Negara atau wilayah tertentu. Inisiatif tersebut harus berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan (yaituanak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dll.) dalam konteks Negara atau wilayah, anda:

Jawab :

Buku BOLOKUNCORO ( BOCAH SOLO TEKUN MOCO AKSORO ) ini adalah sebuah terobosan dalam rangka penanaman dan penumbuhan budaya baca bagi      anak – anak sejak  usia dini di Kota Surakarta, yang didalamnya mengandung nilai – nilai budaya lokal, wawasan kebangsaan, budi pekerti luhur, yang kedepan diharapkan budaya baca ini menjadi habitat dan tertanam pada anak-anak usia dini sehingga mereka nantinya mampu mengatasi segala permasalahannya dengan membaca. Selanjutnya anak-anak dapat menjadi generasi yang mandiri, profesional, handal, trampil dan berbudi pekerti luhur serta memiliki wawasan kebangsaan, berkompetensi dan berdaya saing menuju Kota Surakarta yang maju dan sejahtera.

 

Inovasi

Jelaskan mengapa inisiatif ini inovatif dalam konteks Negara atau wilayah Anda.

Jawaban:

LATAR BELAKANG INOVASI

            Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Surakarta menawarkan dan menghadirkan inovasi dengan maksud untuk memberi pencerahan pada masyarakat / warga Surakarta khususnya pada anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik psikologi, sosial dan budaya. Inovasi “BOLOKUNCORO” ( BOCAH SOLO TEKUN MOCO AKSORO ) merupakan sebuah buku yang bermuatan  budaya lokal dan pengenalan lingkungan Kota surakarta. Program BOLOKUNCORO bertujuan untuk penanaman dan penumbuhan Budaya Baca dan pengenalan terhadap lingkungan serta budaya lokal sejak anak  usia dini dan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota saurakarta untuk hadir pertama kali saat anak lahir dan anak – anak masuk PAUD.

 

ORIGINALITAS INOVASI

           

Jelaskan apakah inovasi ini asli atau apakah itu merupakan adaptasi/modifikasi/replikasi dari konteks lain.

Jawaban:

BOLOKUNCORO ini merupakan implementasi Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota dengan 3WMP yaitu Waras, Wasis, Wareg, Mapan dan Papan khususnya pada              “ Wasis ” merupakan inisiasi  Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Surakarta dengan harapan agar anak-anak Kota Surakarta nantinya dapat berkembang secara wajar baik psikologi, sosial dan budaya sehingga anak-anak tumbuh menjadi dewasa meski tidak berdomisili di Kota Surakarta tetapi selalu teringat dan terkenang-kenang Kota Surakarta tercinta dengan segala potensinya .

 

Transferabilitas

Apakah inovasi tersebut memiliki potensi dan/atau terbukti telah diterapkan dan diadaptasi (disesuaikan) kedalam konteks lain (misalnya Negara atau wilayah lain) ?

Jikaya, tolong jelaskan di mana dan bagaimana prosesnya?

Jawaban:

BOLOKUNCORO ini merupakan muatan lokal Kota Surakarta bisa diterapkan di kota atau daerah lain, dengan menampilkan muatan lokal kota atau daerah lain.

Inovasi BOLOKUNCORO ini, sudah dikaji tiru oleh daerah / kabupaten kota lain hal ini di buktikan dengan banyaknya daerah lain yang berkunjung  ke DISARPUS  antara lain:

  1. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN BOGOR
  2. DINAS PERPUSTAKAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN KEDIRI
  3. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR
  4. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH PURWODADI
  5. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN  PROVISI GORONTALO
  6. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH WONOGIRI
  7. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH MAGETAN
  8. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH SEMARANG
  9. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH MAGELANG
  10. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH PURWOKERTO
  11. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH PEMALANG
  12. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH PASURUAN
  13. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH MOJOKERTO
  14. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KOTA SALATIGA
  15. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, DLL

 

Sumber Daya

Jelaskan bagaimana keberlanjutan sumberdaya yang di gunakan dalam inovasi yang diajukan dan apakah hingga saat ini sumberdaya masih tersedia

 

Jawaban:

Inovasi “BOLOKUNCORO” mendapat dukungan penuh, baik dari sisi kebijakan maupun keuangan / anggaran :

  1. Kepala Perpustakaan Nasional RI buku BOLOKUNCORO sudah ter ISBN
  2. Kapus KAN-LAN RI  (Dr. MUHAMMAD ASWAD.M.Si )
  3. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah (mendukung)

4. Walikota Surakarta (Launching) BOLOKUNCORO

5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (sebagai kontribusi SAPUKUWAT)

6. TIM TAPD (anggaran)

ASPEK SOSIAL

Jelaskan apakah dan bagaimana inisiatif ini berkelanjutan meliputi aspek social, ekonomi dan lingkungan?

Jawab

BOLOKUNCORO  ini berkelanjutan dan terintegrasi dengan program SAPUKUWAT dan muatan lokal lainnya. (ditambah kalimat lagi)

 

Dampak

Apakah inovasi ini telah dievaluasi secararesmi skala dampaknya, melalui evaluasi internal atau eksternal misalnya evaluasi yang dilakukanoleh APIP ataulembaga lain yang relevan.

Jawaban:

DAMPAK EKSTERNA INTERNAL          

            Sebelum buku BOLOKUNCORO lahir jumlah minat baca sesuai dengan indikator jumlah pengunjung  perpustakaan dan taman cerdas adalah sebagai berikut :

1.         Pada tahun 2017 target  539.024, realisasi 860.185.

2.         Pada tahun 2018 target  616.024, realisasi 941.918.

3.         Pada tahun 2019 target 693.024, realisasi 1.146.024.

Dari data tersebut di atas menunjukan bahwa hadirnya buku BOLOKUNCORO dapat meningkatkan pengunjung perpustakaan.

      

            Hasil bedah buku BOLOKUNCORO yang dilaksanakan pada September 2019 telah mendapat respon positif dari pengguna bahwa kehadiran buku BOLOKUNCORO sangat di butuhkan dan bermanfaat. Untuk mendukung berkelanjutannya BOLOKUNCORO Disarpus   telah melakukan koordinasi, konsultasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan.

            Buku BOLOKUNCORO sudah diserahkan ke masyarakat pada tahun 2019  sejumlah  1300 eksemplar,  tahun 2020 sejumlah 400 eksemplar ,Total 1700 eksemplar.

            Selain  itu juga buku BOLOKUNCORO dapat menjadi buku panduan bagi guru dan atau lembaga pendidikan ( HIMPAUDI, IG TKI,  Istana Dongeng) sebagai modul / literatur dalam penyampaian materi.

 

            Gambarkan indikator-indokator yang digunakan dalam evaluasi terhadap inovasi yang diajukan

Jawab:

INDIKATOR:

Dengan adanya buku BOLOKUNCORO anak-anak di kota Surakarta:

      Berbudi perkerti luhur

      Meningkatkan rasa memiliki dan mencintai budaya Solo.

 

Gambaran hasil evaluasi terhadap inovasi yang diajukan

Jawab:

Anak  - anak Solo memiliki budi pekerti luhur dan mencintai budaya Solo yang melalui pemberian buku BOLOKUNCORO kepada bayi yang baru lahir.

 

Jelaskan pemangku  kepentingan yang terlibat dan apa peran serta kontribusinya dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi inovasi yang diajukan:

Jawab:

Inovasi BOLOKUNCORO ini mendapat dukungan penuh baik sisi kebijakan maupun anggaran:

1.                                 Kepala Perpustakaan Nasional RI Buku BOLOKUNCORO sudah ter ISBN

2.                                 Kapus KAN-LAN RI  (Dr. MUHAMMAD ASWAD.M.Si )

3.                                 Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

4.                                 Walikota Surakarta (Launching) BOLOKUNCORO

5.                                 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (sebagai kontribusi SAPUKUWAT)

6.                                 TIM TAPD (anggaran pencetakan BOLOKUNCORO)

7.                                 Dinas Pendidikan (fasilitator penyampaian muatan lokal)

8.                                 IPI Ikatan Pustakawan Indonesia (memberikan suport)

9.                                 HIMPAUDI / IGTKI (sebagai pengguna)

 

Gambarkan pelajaran yang dipetik serta usulan ide agar inovasi yang diajukan dapat di tingkatkan lebih lanjut atau gambarkan kekhususan inovasi yang diajukan yang membuat inovasi di maksud luar biasa yang membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih luas;

Jawab

 

Hadirnya BOLOKUNCORO ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

  1. Meningkatnya kebiasaan membaca pada anak di Kota Surakarta harapannya ketika kebiasaan tersebut dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi  budaya yang tertanam sejak usia dini.
  2. Dapat meningkatkan kinerja OPD, terkait dengan Reformasi Birokrasi khususnya perbaikan pelayanan kepada masyarakat, sektor pelayanan publik.

a.     Pemerintah hadir sebagai pihak pertama yang menanamkan budaya baca  dan

    muatan lokal sejak anak masih dalam usia produktif

b.  Meningkatkan budaya baca pada anak merupakan iktiar dan amanah.

c. Menjadi pihak pertama yang mengenalkan kepada anak tentang

                lingkungan dan budaya Kota Surakarta

3. Orang tua ;

a.       Sebagai orangtua merasa terbantu memperoleh informasi positif dan edukasi yang

akan diberikan kepada anak-anak mereka;

b.      Orangtua tidak merasa kesulitan untuk menentukan informasi aapa yang harus dikenalkan  kepada anak mereka sejak kecil;

c.       Menyadarkan orangtua bahwa pendidikan anak menjadi tanggung jawabnya;

d.      Orangtua dapat menanamkan nilai – nilai budaya baca tulis, budi pekerti yang dimulai dari lingkungan keluarga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENTUK PROMOSI PERPUSTAKAAN

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK

PEMASYARAKATAN MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA UNTUK MENDORONG TERWUJUDNYA MASYARAKAT PEMBELAJAR (EVEN INSIDENTIL)